Tentang Skandar Keynes

Skandar Keynes

Cerita kali ini bermula saat tak ada angin, tak ada hujan, tapi tiba-tiba kuliah diliburkan. Kalian pasti sudah tau kan sebabnya, ya. corona. Dan itu mengharuskan kita semua untuk berdiam diri di rumah. Semoga wabah ini segera berakhir, aamiin.

Saat itu, aku menonton ulang film fantasy favoritku, Narnia. Dengan 3 seriesnya yang bisa membuatku terhibur dan terharu. Dan ketika aku selesai menontonnya, aku takjub dengan special CGI efeknya, juga akting para pemeran kanak-kanaknya yang bagus. Tentu saja itu membuatku ingin mengetahui behind the scene dari film ini. Aku pun menemukan beberapa interview cast, atau proses wawancara dengan para pemainnya yang sedikit banyak mereka menceritakan apa yang terjadi dibalik layar pembuatan film ini. Semuanya lucu dan menghibur.

Aku terus asyik membaca artikel interview cast itu, hingga aku tertarik pada satu dari empat pemain utama Narnia. Yakni Skandar yang berperan sebagai Edmund. Saat ditanya tentang agama, dia menyatakan bahwa dia adalah orang yang tak beragama (atheis) [1]. Dia tahu bahwa film Narnia berfilosofi kristen namun dia bilang bahwa itu takkan mempengaruhinya. Di lain kesempatan dia juga menyatakan bahwa film ini juga diterima dengan baik di beberapa negara yang mempunyai penduduk muslim, yang itu berarti, filosofi kristennya tidak terlalu berpengaruh pada garis besar ceritanya [2]. Ya, menurutku juga begitu, karena aku muslim, dan aku juga tak menyadari bahwa filmnya mengandung fosofi tersebut saat pertamakali melihatnya.

Yang membuatku tertarik adalah Ketika dia ditanya tentang jurusan kuliahnya, dia menjawab: “Bahasa Arab dan sejarah islam/sejarah timur tengah” [3]. Sulit dipercaya bukan? Aku tertegun, Dia telah menyatakan dirinya atheis, namun dia mengambil jurusan arab dan studi islam? Pertanyaanlah adalah Mengapa? dan untuk apa? Saat ditanya tentang ambisinya pun, dia menyatakan bahwa ia ingin lancar berbahasa arab [4],.

Aku terkejut semacam.. “Aku yang muslim saja tidak terlalu mendalami bahasa arab dan sejarah islam di timur tengah, tapi dia yang nonmuslim mempelajarinya? Untuk Apa? “

Di berbagai interview cast yang kubaca, ia tidak menyebutkan alasannya. Aku semakin penasaran, di benakku pun muncul berbagai pertanyaan tentangnya. Hingga aku terus mencari informasi.

Empat kakak beradik di film Narnia
(Peter, Susan, Lucy, and Edmund)

Kalian juga pasti tau tentang film Narnia, kan? dulu sering tayang di TV. Skandar Keynes adalah salah satu pemeran utama dari empat bersaudara yang ada di film tersebut. Seperti filmnya, yakni Narnia yang merupakan cerita anak-anak yang diadaptasi dari novel klasik Inggris, Skandar juga berkebangsaan Inggris. Dia keturunan dari Charles Darwin [5]. Wah, Siapa yang tidak tau Charles Darwin? Namanya kerap muncul di buku pelajaranku sejak SMP sampai SMA. Terutama di pelajaran biologi, saat membahas tentang evolusi.

Namun, Skandar bukan keturunan inggris asli, Alias berdarah campuran. Ibunya berasal dari Timur Tengah, tepatnya Lebanon. Beberapa di internet menyebutkan bahwa ibunya adalah orang yang beragama [6], tapi sebenarnya aku tak tau kepastian kabar itu. Bahkan aku menemukan beberapa fans menyebutkan bahwa dia muslim. Tapi aku belum menemukan sumber validnya juga, sehingga kabar yang simpang siur itu belum bisa dipercaya. Yang jelas, dari sumber interview cast yang dilakukan sekitar tahun 2010 ke bawah, dia menyatakan bahwa dia Atheis [7]. Sulit sekali mencari informasi tentangnya karena dia sebenarnya tidak suka menjadi selebrities, dia merasa terganggu dengan para fans. Dia tidak suka kehidupan pribadinya terlalu dipublish [8]. Dia tidak punya instagram, atau sosmed, semua yang pake nama dia di sosmed, kebanyakan palsu atau buatan fansnya. kalaupun dia beneran punya sosmed, kemungkinan besar itu privat dan hanya orang tertentu yang mengetahuinya.

Skandar menyelesaikan seri Narnianya sampai tiga film dan setelah itu tidak terjun lagi ke dunia akting.(tiga film yakni sejak tahun 2004-2010, sejak dia berumur 12-19 tahun) [9]. Saat ditanya, dia bilang bahwa dia ingin fokus meraih gelar di Universitas Cambridge. Kalian tau? Itu salah satu universitas favorit di sana. Ku rasa dia cukup hebat, karena saat sedang syuting film Narnia terakhirnya, itu bersamaan dengan kelulusan SMA nya dan dia masih sempat belajar dan lolos diterima di universitas itu. Bisa dimaklumi, dia berasal dari keluarga akademik, yang bukan hanya kakek moyangnya, yakni Charles Darwin yang terkenal, namun juga banyak dari silsilah keluarganya yang lain yang mempunyai prestasi gemilang. Aku benar-benar salut, dia seseorang yang mampu memutuskan dengan jelas, mau mengorbankan karirnya, demi pendidikan yang ingin ditempuhnya. Hidup adalah pilihan, dan dia tidak ragu mengambil sesuatu yang sudah menjadi passion nya , juga karena ia merasa tidak mampu fokus maksimal jika kedua-duanya harus dijalani secara bersamaan. (karir dan studi) [10]. Namun, Mengapa dia ingin mengambil jurusan “Bahasa Arab dan Studi Timur Tengah? “

Salah satu sumber mengatakan bahwa dari ibunya lah dia tertarik dengan budaya Timur Tengah [11]. Di salah satu interview juga dia bilang, “aku suka membaca buku, seperti buku tebal tentang Timur Tengah, saat aku membaca, pikiranku akan pergi lebih luas, dari pada hanya di depan TV, otak mati. [12]” Dia juga pernah menyatakan bahwa dia tak tahu kedepannya ia ingin menjadi apa, karena masih ada 4 tahun ke depan untuk berpikir dan berkuliah [13]. Tapi dia bertekad bahwa apa yang akan dilakukannya kelak adalah hal yang berhubungan dengan program studinya karena dia tidak ingin membuang 4 tahun hidupnya secara sia-sia [14]. Aku kagum dibuatnya. Dia seperti telah tahu bahwa passionnya adalah pada hal berbau sejarah dan politik, dan dia berani mengambil keputusan dalam hidupnya, meninggalkan karir kesuksesan aktingnya, untuk mengejar pendidikan, dan dia berhasil berada dalam deretan mahasiswa lulusan terbaik [15]. Ya, jika dia kuliah mulai 2010, itu artinya dia lulus sekitar 2014. Dan selanjutnya informasi sekilas yang kudapatkan adalah kini dia bekerja di bidang politik, tepatnya bekerja di parlemen Inggris, dan kerap kali ikut menghadiri rapat atau konferensi, termasuk semacam rapat atau konferensi yang membahas tentang timut tengah. [16]
Aku masih penasaran tentang apakah dia sekarang muslim atau tidak. Aku berusaha mencari social medianya. Tapi karena aku tidak menemukannya dan banyak sekali akun fake (palsu, atau buatan fans), aku coba cari akun kakaknya. Ya, dia punya kakak perempuan, namanya Soumaya Keynes. Dari nama dia dan nama kakaknya, terlihat bukan bahwa namanya seperti nama ketimur tengahan atau seperti nama orang muslim? Apalagi nama ibunya, yakni Zelfa. Ya..aku tau nama bukanlah penentu agama seseorang. Tapi, Itulah yang membuatku penasaran.

Aku pun menemukan instagram kakaknya. Tapi, alih-alih aku menemukan informasi tentang agama, aku malah menemukan informasi lain yang membuatku bangga padanya. Di sana ada postingan tahun 2015 (berarti saat itu Skandar sudah lulus kuliah), berupa foto Skandar yang sedang magang di UNHCR, dan sepertinya di foto itu, Skandar sedang berada di timur tengah. Di postingan itu Soumaya menulis caption “Skandar me-non-aktifkan akun instagramnya karena ini! Aku adalah saudara perempuan yang paling bangga di Dunia! “, Kalian tau UNHCR kan? Ituloh.. Semacam badan kemanusiaan PBB yang mengurus atau membantu pengungsi, misalnya pengungsi yang negaranya sedang konflik atau perang. Para fans pun ikutan komen di postingan tersebut, menyampaikan rasa bangganya juga. Dan Soumaya pun menyampaikan, bahwa adiknya itu tidak mempunyai sosmed apapun.

Namun akhirnya, aku menemukan twitter Skandar yang asli. Twitter itu diikuti atau difollow oleh akun Soumaya Keynes yang telah terverifikasi (akun kakaknya Skandar udah centang biru), dan juga diikuti oleh akun ibunya, dan beberapa pemain Narnia. Yang berarti, itu akun Skandar asli. Tapi, di sana aku belum menemukan bukti bahwa dia muslim atau atheis. Walaupun di twitternya ada postingan bahwa dia sedang membaca buku tentang islam, sejarah sunni dan syiah, dll. Itu belum bisa dijadikan bukti. Tapi, itu membuatku merasa seperti ‘terpukul’. Dia yang non muslim aja semangat baca bacaan tentang islam. Sedangkan aku?

Selain itu, aku menemukan banyak twit-twit berbau politik dan sejarah di twitternya. Terutama tentang isu Timur Tengah. Hal menarik lain yang kutemukan adalah dia me-retweet tentang kisah Fareeha (kisah muslimah India yang pandai bela diri Wushu). Aku ingin memahami apa yang sedang ditwitnya ditwitter atau apa yang sedang mereka bahas, tapi aku tak bisa. Bahasa Inggrisku kurang bagus untuk memahami semua tulisan Inggris tanpa Kamus. Memang benar, bahwa hal-hal yang kutulis tentang Skandar di artikel ini aku baca dalam sumber yang kebanyakan berbahasa Inggris. Tapi.. tentunya dengan bantuan google translate. hehe. (Sumber referensi akan ku letakkan di akhir tulisan ini).

Penelusuranku belum berakhir. Tentang pertanyaan besar mengenai mengapa ia mengambil jurusan studi Timur Tengah atau studi Islam, padahal dia non muslim. Mengapa dia ingin mempelajari bahasa Arab, dan untuk apa?

Aku sangat penasaran. Skandar telah membuatku iri,. Aku juga suka mempelajari bahasa Arab, tapi, aku tak sempat memperdalamnya. kalian tau? dulu impianku adalah pergi kuliah ke mesir, Al Azhar.. Kampus yang dulu sering ku lihat di televisi. Tapi, tidak kesampaian, selain karena ribetnya perizinan saya, juga salah satu faktornya adalah rendahnya kemampuan bahasa Arabku. Dan tentang sejarah, aku merupakan murid yang suka pelajaran sejarah. Nilai Ulangan sejarahku jarang mengecewakanku. Tapi aku punya masalah, tiap kali aku membaca sejarah yang pahit, aku akan gugup, bergemetar ketika memegang buku, atau bahkan menutup halamannya sejenak untuk menghela nafas lalu lanjut membaca lagi. Seakan terjadi sebuah trauma.

Aku teringat pelajaran sejarah, ketika Snouck Hurgronje mempelajari islam, lalu menyamar menjadi Abdul Ghafar, lalu ke Aceh untuk mempengaruhi rakyat Aceh.[17] Ya kalian tau kan? Ceritanya ada di pelajaran Sejarah di SMA. Dan aku berpikir, bagaimana rakyat muslim saat itu bisa terpengaruh sehingga menimbulkan kesalahpahaman pada budaya islamnya sendiri? Mungkinkah saat itu mereka belum memahami islam secara utuh.? Hal itu pula yang membuatku agak berprasangka buruk pada seorang non muslim yang mempelajari tentang Islam, yang mana aku selalu bertanya-tanya ‘Untuk apa ia mempelajari bahasa Arab dan Sejarah Islam? ‘ Aku tak ingin pikiranku melayang pada mata-mata Belanda lagi, atau penjajahan lagi, aku tak ingin berprasangka buruk lebih jauh hanya karena sebuah rasa takut akan terulangnya sejarah yang pernah kubaca. Dan kita sebagai muslim hendaknya lebih kuat dalam memahami agama kita sendiri, agar tak terjadi lagi kesalahpahaman yang melemahkan kita seperti dulu.

Aku pantang menyerah, hingga akhirnya aku menemukan informasi yang kucari-cari di artikel berjudul “Former Child Actor Reveals What It’s Like To Be A Student At Cambridge” Tahun 2014. Di situ ada teks wawancaranya. Dan sejak aku membaca itu pula, aku membuktikan bahwa prasangka burukku itu ‘Salah’. Ketika ia ditanya mengapa ia mempelajari Bahasa Arab dan Studi Timur Tengahnya, ia menjawab bahwa ia sering mudik ke negeri ibunya, yakni Lebanon, dan orang-orang Lebanon berbahasa Arab, dia frustasi karena dia tidak faham tentang apa yang sedang dibicarakan, dan dia juga tidak suka jika ingin bicara harus dibantu orang lain untuk diterjemahkan terlebih dahulu. [18]

Berikut cuplikan teksnya (versi terjemahan saya)
-Jurusan apa yang Anda pilih?
Skandar Keynes: “Saya sebenarnya belajar bahasa Arab, Persia (Farsi), dan Sejarah Timur Tengah.”
-Itu tidak terduga. Apa yang memicu minat Anda?
Skandar Keynes: “Ibuku orang Lebanon, tapi aku tidak dibesarkan berbicara bahasa Arab. (Skandar lahir dan tinggal di London). Kami akan pergi ke Lebanon setiap tahun, tetapi saya selalu frustrasi karena tidak bisa berbicara bahasa sendiri. Jadi saya pertama kali mendekati program studi saya karena keinginan untuk mengatasi frustasi saya.
Sejak awal, saya telah terpikat oleh sejarah, politik, dan budaya wilayah Timur Tengah dan Afrika Utara yang lebih luas. Saya menggunakan bahasa Persia untuk memperluas wawasan saya lebih jauh.”
-apa yang paling berkesan tentang pengalaman kuliah Anda?
Skandar Keynes: “Mampu pergi ke Lebanon tahun lalu dan melakukan percakapan yang bermakna dan ikatan dengan orang-orang yang saya kenal sepanjang hidup saya – yang dulunya saya tidak pernah bisa berkomunikasi dengannya- adalah sesuatu yang istimewa.”

Selain kutipan di atas, aku juga menemukan artikel lain yang memuat tentang alasan Skandar memilih jurusannya. Seperti ini kutipannya.. (versi terjemahan saya)

“….Saya juga yang pertama dari Keynes (dari silsilah keluarganya) yang belajar bahasa Arab dan saya memilihnya karena beberapa alasan. Di satu sisi itu pribadi, karena Ibu saya orang Lebanon, namun saya tidak pernah dibesarkan dengan bahasanya (arab), tetapi saya ingin mempelajarinya. Kami memiliki rumah keluarga di Lebanon yang ingin saya kunjungi dan saya ingin mengatasi bahasa penghalang yang dapat membuat benar-benar menjelajahi suatu wilayah. Kedua, secara akademis saya menemukan bidang studi yang sangat menarik, baik secara historis maupun politis.” [19]

Ya, kawan. Ternyata niatnya mempelajari bahasa Arab adalah karena itu. Itulah mengapa harusnya kita gak berprasangka buruk dulu. Waspada boleh, tapi su’udzon tetaplah akhlak tercela, bukan? Su’udzon dan waspada adalah dua hal yang berbeda.

Dan selanjutnya, aku juga menemukan cerita Skandar yang menyedihkan karena dia ingin berkebangsaan Lebanon, tapi tidak bisa. Ketika dia dewasa, dia harus mengurus perizinan dulu untuk memasuki Lebanon. Dan baginya, harus meminta izin untuk mengunjungi Rumah Kakeknya sendiri di Lebanon adalah hal yang sangat mengganggu. Ia tidak ingin dianggap sebagai orang asing di Lebanon, ia ingin juga diakui sebagai orang Lebanon, karena ibunya adalah orang Lebanon. Ia ingin melihat peraturan dan undang-undang berubah, ya.. mungkin ini juga yang menjadikannya tertarik pada politik, tapi tetap saja tidak bisa. Karena, aturan kebangsaan di Lebanon melarang pemberian kewarganegaraan dari Ibu pada anaknya jika ibu tersebut suaminya adalah orang asing. Ya, Ayah Skandar orang Inggris. Jika yang orang Lebanon adalah ayahnya, baru dia bisa mendapatkan kebangsaan Lebanon juga. [20]

Dan di salah satu situs Universitasnya, yakni Tab Cambridge [21], aku menemukan ceritanya tentang suka duka kuliah bahasa Arab dan juga cerita saat ia melaksanakan tugas ‘tahun mahasiswa’ di Lebanon. (kalau kita menyebutnya semacam PPL atau KKN. Jadi dia selama satu tahun berada di Timur Tengah, yakni Lebanon untuk mengetahui kemampuan praktek bahasa arabnya dan memperdalam wawasannya tentang timur tengah). Dia menulis pengalamannya di situs itu, mulai dari paradigma skeptis orang-orang di sekitarnya tentang jurusannya. Dia mengungkapkan bahwa setelah kau ditanya tentang jurusan yang kau ambil, kau pasti akan ditanya untuk apa kau mengambil jurusan itu. Dari tulisannya,  kita bisa tahu sekilas paradigma orang-orang Inggris terhadap bahasa Arab,  Skeptis, seperti perkataan yang mengejek tentang…” Mengapa kau membuang-buang waktumu untuk mempelajari bahasa yang tidak berguna? (bahasa yang mati) “. Seseorang juga mungkin menganggapnya gila karena ingin pergi meninggalkan London/Inggris Negara yang maju,  menuju Timur Tengah (yang saat itu ada konflik).  Namun, dia tidak minder, tidak menyesal mengambil jurusannya karena memang minatnya. Di sana dia juga menulis bagaimana perjuangan dia meyakinkan orang-orang sekitarnya bahwa ia tetap ingin pergi ke Lebanon melaksanakan tugas mahasiswanya dan akan baik-baik saja walau di Timur Tengah sedang ada konflik berdarah. Ya,  dia benar-benar pergi ke Lebanon. Dan dia juga menulis tentang prasangka orang-orang yang di Timur Tengah, beberapa dari mereka mengira bahwa Skandar adalah mata-mata Inggris atau Amerika, sampai-sampai dalam tulisannya Skandar menegaskan bahwa dia tidak bekerja di MI6 ataupun CIA. (MI6= badan intelijen eksternal Britania Raya/United Kingdom, CIA=salah satu badan intelijen pemerintah federal Amerika Serikat.)
Ternyata mereka juga memiliki prasangka yang mirip denganku tadi, tapi karena sekarang ku sudah membaca semua tulisannya di tab Cambridge, aku tau bahwa dia bukan orang jahat. Jadi, jangan berprasangka buruk ya kawan.

Oh, bagaimanapun juga, dari ceritanya, dia membuatku iri. Tentang kesukaannya membaca buku dan menentukan pilihan serta fokus dan berkomitmen, sedangkan aku? Aku selalu bingung sebenarnya apa minatku, apa bakatku, membuatku tidak fokus.(refleksi)

Sekian.

-ambil hikmah tulisan ini, jangan ambil keburukan tulisan ini.

Apresiasi
Jika kalian menyukai artikel saya ini atau jika artikel ini membantu, kalian bisa memberikan tip atau hadiah pada saya melalui no. rekening 1331846915 (Bank BNI, atas nama Sri Devi Putri Kumala)
Berapapun nominal yang kalian transfer, saya ucapkan banyak terimakasih. Semoga ilmu kalian bermanfaat.

Referensi

[1]

Exclusive Interview with Skandar Keynes – Narnia Fans
(25 March 2006)

-Do you have a religion and if so what is it?

Skandar: I am an Athiest. I know the films really Christian and everything but it doesn’t really affect me. Oh and you know I’m related to Charles Darwin.

(https://narniafans.com/2006/03/exclusive-interview-with-skandar-keynes/)

[2]

Popcorn interview, magazines. 2008

« Skandar, you’ve said you’re an atheist. The first film did have some strong Christian symbolism…
SKANDAR: Yeah.
…so was that ever a problem for you? And when you read the books as a child did you even notice all that or did it all go over your head?
SKANDAR: When I was a child, when I first read it, it completely went over my head. That’s what I think is so great about C S Lewis’s writing is that while it does have these messages that, you know, I have no problem with at all, it is a very sort of ‘take it or leave it’ attitude that he’s taken. And I think that’s what we tried to do with the first film. And what we try to do all the way with these films. This film did very well in Muslim countries so it proves that that aspect isn’t vital, and isn’t a completely integral part of the film. And it meant that to me, as you said there, with other beliefs, I don’t have a problem making this film in any way, shape or form. »

(http://skandarfan.com/?start_from=10&ucat=&archive=&subaction=&id=&)

Skandar: .. Arf! Yes, I can’t go. Only England. I’ll only talk to people in England. Erm – no. So apparently I’m an atheist, I’m into Darwin…

(https://www.celebatheists.com/wiki/Skandar_Keynes)

[3]

Interview: The Chronicles Of Narnia’s Skandar Keynes
DEC. 6. 2010 1:36 AM

-So what’s your plan post-Narnia? Do you want to continue acting?

Skandar: I’m actually going to university now.

-What are you studying?
Skandar: I’m studying Arabic and Islamic history.

(https://www.cinemablend.com/new/Interview-Chronicles-Narnia-Skandar-Keynes-22052.html)

Edmund goes East (article) ,December 2010

Hard to believe but the little boy lured with Turkish delight by the White Witch in The Lion, the Witch and the Wardrobe is off to Cambridge to read Arabic and do Islamic studies.

(https://amp.smh.com.au/entertainment/movies/edmund-goes-east-20101203-gdtydl.html)

Interview with Lebanese Journalist Ronith Daher on release of Voyage of The Dawn Treader in Lebanon
Sunday, 03/20/2011

-How would you introduce yourself?
Skandar: My name is Skandar Keynes. I have a Lebanese mother and a British father. Between the ages of 12 and 19 I acted in three films as part of The Chronicles of Narnia series, and I’m currently studying Arabic and Middle Eastern History at the University of Cambridge.

(http://monkeydreaming.blogspot.com/2011/03/skandar-keynes-interview-with-lebanese.html?m=1)

[4]
Interview with Lebanese Journalist Ronith Daher on release of Voyage of The Dawn Treader in Lebanon (Sunday, 03/20/2011)
-What are your ambitions and yor dreams?
Skandar: Right now my immediate ambitions are to master the Arabic language and to be comfortable in my ability to speak it and succeed in my degree. In terms of dreams though I don’t have anything specific because I know that a lot is going to change in my university time and I can’t predict how I’m going to feel after four years.
(http://theyellowjelly.blogspot.com/2012/02/skandar-keynes-interview.html?m=1)
[5]
https://en.wikipedia.org/wiki/Skandar_Keynes
[6]
Anisha share about Skandar Keynes
.. His mother named Zelfa Cecil Hourani and his mother also has a brother named Albert Hourani who was also famous. His mother came from Lebanon and have a religion but Skandar is not a Muslim. But I expect more ..
(http://anishaayahdianim.blogspot.com/2011/02/share-about-skandar-keynes.html?m=1)
[7]
(https://narniafans.com/2006/03/exclusive-interview-with-skandar-keynes/)
(http://skandarfan.com/?start_from=10&ucat=&archive=&subaction=&id=&)
(https://www.celebatheists.com/wiki/Skandar_Keynes)
[8]
Interview with Lebanese Journalist Ronith Daher on release of Voyage of The Dawn Treader in Lebanon (Sunday, 03/20/2011)
-Is it true that you don’t like to appear frequently in the media? Are you in general shy?
Skandar: It’s not that I’m particularly shy but I just don’t like the idea of publicising myself as a ‘celebrity’. I don’t really enjoy being recognized and I feel that putting my face out there inevitably leads to people bugging me more that I want. I mean I know that this is all rather silly considering I’m an actor in a big budget film but I don’t see why I can’t be a part of that and relish the challenge of acting and being a part of that team working towards the final product. I don’t like it when it crosses over to my private life too much, and sometime I feel television leads to that.
(http://theyellowjelly.blogspot.com/2012/02/skandar-keynes-interview.html?m=1)
[9]
Edmund goes East (article) , December 2010
After making The Voyage of the Dawn Treader, the latest adaptation from C.S. Lewis’s fantasies, he is keen to move on.
”I’m sure there will be things I’ll miss,” he says, ”but I’ve done three films now. I’m happy to do something new.” Luckily, Edmund does not appear in the later Narnia stories.
(https://amp.smh.com.au/entertainment/movies/edmund-goes-east-20101203-gdtydl.html)
[10]
-The last film in the “Chronicles of Narnia” trilogy wrapped in 2010, the year you entered Cambridge. So you had to make a choice: keep acting or push pause. How’d you decide?
Skandar: I had found an area of study and a course that I was really passionate about. I couldn’t rationalize delaying that opportunity. And I wasn’t convinced that I could effectively balance the two at the same time and be able to achieve what I wanted to achieve at university.
(http://flight5.rssing.com/chan-4078010/all_p5.html#item88)
[11]
Edmund goes East (article), December 2010
His course lasts four years, one of which will be spent in an Arabic-speaking country. Although his mother’s family is Lebanese, the root of his interest in Islamic culture, he thinks he may go to Yemen, where fewer people speak English. He has no idea whether he will act again.
(https://amp.smh.com.au/entertainment/movies/edmund-goes-east-20101203-gdtydl.html)
[12]
Edmund goes East (article), December 2010
”I like reading, like, big chunky textbooks about the Middle East. If I can read a book and it makes me think and I can let my mind go, it’s much more satisfying than just sitting in front of the TV, brain-dead.”
(https://amp.smh.com.au/entertainment/movies/edmund-goes-east-20101203-gdtydl.html)
[13]
(http://monkeydreaming.blogspot.com/2011/03/skandar-keynes-interview-with-lebanese.html?m=1)
-That’s a big leap from acting. What compelled you to go to school for that?
Skandar: It’s what I’m really interested in and I’m really enjoying it and I really want to get my degree. I’m feeling happy right now and I’ll see what happens.
(https://www.cinemablend.com/new/Interview-Chronicles-Narnia-Skandar-Keynes-22052.html)
[14]
-And will we be seeing you on the big screen anytime soon?
Skandar: Hopefully whatever I do will be related to my studies so I haven’t just wasted four years of my life! Not many employers seem to actively target Middle Eastern Studies students, probably because there are so few of us. I have a couple internships lined up and am looking forward to exploring different avenues before I make any definitive [career] choice.
(http://flight5.rssing.com/chan-4078010/all_p5.html#item88)
[15]
https://en.wikipedia.org/wiki/Skandar_Keynes
[16]
https://newsmaker.tribunnews.com/2020/04/07/dulu-bintangi-film-fantasi-ngetop-narnia-kini-artis-tampan-ini-jadi-orang-biasa-kerja-di-parlemen
[17]
https://id.wikipedia.org/wiki/Christiaan_Snouck_Hurgronje
[18]
http://flight5.rssing.com/chan-4078010/all_p5.html#item88
[19]
https://www.heyuguys.com/interview-with-skandar-keynes-for-the-chronicles-of-narnia-voyage-of-the-dawn-treader/
And
http://www.indielondon.co.uk/Film-Review/the-chronicles-of-narnia-the-voyage-of-the-dawn-treader-skandar-keynes-and-georgie-henley-interview
[20]
https://web.archive.org/web/20121006134305/http://www.nowlebanon.com/NewsArticleDetails.aspx?ID=441454
[21]
https://thetab.com/uk/cambridge/tag/skandar-keynes

2 respons untuk ‘Tentang Skandar Keynes

Tinggalkan komentar